
PONTIANAK – Ratusan bidan dari berbagai penjuru Kota Pontianak berkumpul dalam momentum penting: Musyawarah Cabang (Muscab) IX dan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yang digelar di Hotel Orchardz Perdana, Minggu (15/6). Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, yang menekankan peran krusial bidan dalam membentuk generasi sehat.
Dalam sambutannya, Edi menggarisbawahi kontribusi besar para bidan dalam mendampingi ibu hamil, membantu proses persalinan, hingga mengawasi tumbuh kembang anak. Ia menyebut, kehadiran bidan tetap menjadi kebutuhan vital masyarakat.
“Bidan adalah mitra utama masyarakat, terlebih dalam fase kehamilan hingga pasca persalinan. Ini tak bisa dianggap enteng,” ujarnya.
Dengan jumlah kelahiran yang mencapai sekitar tujuh ribu bayi di Pontianak sepanjang 2024, isu stunting menjadi tantangan nyata. Data dari BKKBN menunjukkan tren kenaikan angka stunting dari 16,4 persen pada 2023 menjadi 22 persen. Hal ini mendorong pemerintah kota untuk memperkuat kolaborasi dengan para tenaga kesehatan, terutama bidan.
“Permasalahan stunting ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Harus ada kolaborasi antara IBI, pemerintah kota, dan seluruh elemen layanan kesehatan,” tegasnya.
Edi juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendataan dan indikator yang digunakan dalam pengukuran stunting nasional. Menurutnya, pendekatan yang lebih humanis dan berbasis komunitas harus terus dikedepankan agar penanganan menjadi lebih efektif.
Ia berharap, Muscab IX ini dapat menjadi titik awal lahirnya program-program konkret dari IBI yang berfokus pada pendampingan ibu dan anak sejak dini. Sinergi antara IBI, puskesmas, posyandu, rumah sakit, dan Dinas Kesehatan diharapkan terus diperkuat.
“Langkah preventif dimulai dari rahim ibu. Kita ingin anak-anak Pontianak lahir sehat, cerdas, dan bebas stunting,” pungkas Edi.