
PONTIANAK – Menjelang bulan suci Ramadan, warga Kota Pontianak mulai melakukan tradisi takjiyah, yaitu mengunjungi makam sanak saudara yang telah meninggal. Momen ini dimanfaatkan sebagian warga untuk mencari rezeki, seperti berjualan bunga, mengelola parkir, hingga menawarkan jasa membersihkan makam.
Pemandangan ini terlihat di Komplek Pemakaman Gang Tengah, Kecamatan Pontianak Kota, Jumat (28/2) sore. Uniknya, jasa bersih makam ini justru banyak ditawarkan oleh anak-anak atau bocah cilik (bocil), sementara jumlah remaja yang ikut serta hanya sedikit.
Salah satu bocil yang ikut mencari rezeki adalah Faris, siswa kelas 3 SMP, yang dibantu oleh adiknya, Rafa, yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Keduanya menawarkan jasa bersih makam di dekat lapak penjual bunga yang juga berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan para pentakjiyah.
“Boleh sekalian bersihkan makam pak,” ujar Faris, saat menawarkan jasanya ke salah satu warga.
Mendapatkan persetujuan dari warga tersebut, Faris pun Sumringah. Dengan semangat dia mengabarkan ke sang adik bahwa ada orang yang bersedia menggunakan jasa mereka.
Dengan sigap mereka pun mengikuti warga menuju makam, sambil tangan kecilnya menenteng alat bersih-bersih berupa arit dan ember kecil berisi air, serta spon untuk menggosok keramik tambak makam.
Sesampainya di makam keduanya langsung melaksanakan pembersihan sesuai instruksi warga yang takjiyah seperti menebas rumput serta membersihkan keramik tambak makam.
Pekerjaan itupun langsung dilaksanakan mereka, sembari warga yang mempergunakan jasa mengaji atau memanjatkan doa. Usai membersihkan, upah keringat mereka pun langsung diberikan.
“Untuk upahnya, tidak ditentukan. Seikhlas dari warga yang menggunakan jasa kami. Tapi biasanya dikasi 10 hingga 20 ribu,” tutur Faris.
Dia mengaku, tarif tidak ditentukan karena jasa yang mereka lakukan bukan dengan tujuan utama mencari uang, namun terlebih mengisi waktu luang saat liburan sekolah.
“Nyambut puasa kan libur, jadi daripada tidak ada yang dikerjakan, jadi lebih baik menawarkan jasa bersihkan makam,” ungkap Faris.
Namun dia tak menampik, hasil yang diperoleh cukup lumayan untuk menambah uang jajan meskipun tidak mau memberitahulan hasil yang diperoleh, karena sejak tiga hari sebelum ramadan, Rabu (26/2) warga sudah mulai terlihat ramai bertakjiyah. Mereka pun menambah penghasilan dari memparkirkan kendaraan pentakjiyah dan menjual kembang.
“Hasil selama tiga hari ini lumayan untuk nambah jajan. Karena ditambah parkir dan jualan kembang. Nanti kondisi seperti ini berulang menjelang lebaran,”tutupnya.