PONTIANAK — Sebanyak 424 kepala sekolah dan pengawas dari tingkat TK, SD, hingga SMP di Kota Pontianak mengikuti kegiatan Penguatan Kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Selasa (15/4). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di kota tersebut.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mendorong para kepala sekolah untuk tidak hanya terfokus pada pengembangan sarana fisik seperti gedung, mebeler, dan alat peraga semata. Ia mengajak seluruh pengelola sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, hijau, dan kondusif bagi tumbuh kembang peserta didik.

“Pendidikan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga bagaimana kita membentuk karakter dan memberikan ilmu pengetahuan agar anak-anak kita siap bersaing, bahkan lebih unggul dibandingkan daerah lain,” ujarnya.

Edi juga menegaskan bahwa pembangunan sektor pendidikan menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi Kota Pontianak sebagai kota yang maju, sejahtera, berwawasan lingkungan, dan humanis. Salah satu misi utamanya adalah meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas berbasis teknologi informasi.

“Peran bapak-ibu kepala sekolah dan pengawas sangat kami harapkan dalam membentuk SDM berkualitas. Dunia pendidikan adalah kunci agar Pontianak terus berkembang,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Edi turut mengungkapkan capaian Kota Pontianak dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang kini berada di angka 82,22, sebuah lonjakan signifikan yang berkontribusi positif terhadap peringkat Kalimantan Barat di tingkat nasional.

Namun, ia juga menyadari adanya tantangan yang dihadapi, seperti urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang pesat, mengingat luas wilayah Pontianak yang terbatas.

“Banyak masyarakat dari daerah lain datang ke Pontianak dengan latar belakang pendidikan yang beragam, bahkan ada yang belum tamat SD. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan kita,” jelasnya.

Sebagai solusi, Edi menekankan pentingnya penguasaan dan pemanfaatan data dalam menyusun strategi kebijakan pendidikan. Menurutnya, data yang akurat akan sangat membantu dalam mengidentifikasi permasalahan sekaligus menentukan langkah konkret untuk peningkatan kualitas layanan.

Sementara itu, Ketua Panitia Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas, Jejen Rukmana, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dipenuhi pemerintah daerah.

Jejen merinci, peserta terdiri dari 150 kepala sekolah PAUD, 170 kepala sekolah SD, 80 kepala sekolah SMP, serta 24 pengawas pendamping. Pelaksanaan kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari ke depan.

“Kegiatan ini bertujuan agar kepala sekolah dan pengawas memahami dengan baik berbagai kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan, sehingga bisa segera diimplementasikan di sekolah masing-masing,” ungkapnya.(*/)

Bagikan: