
PONTIANAK – Menghadapi musim kemarau yang mulai melanda, Pemerintah Kota Pontianak meningkatkan langkah antisipatif guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya. Salah satu upaya yang digencarkan adalah patroli rutin ke daerah gambut bersama TNI dan Polri, terutama di kawasan pinggiran kota yang rawan terbakar.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan patroli terpadu tersebut merupakan bagian dari komitmen menjaga lingkungan dan mencegah praktik pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Pemkot bersama TNI-Polri rutin melakukan patroli di kawasan gambut yang rawan karhutla, sebagai langkah preventif,” ujarnya, Kamis (3/7).
Meski belum ditemukan titik api di wilayah administrasi Kota Pontianak, Edi mengungkapkan bahwa kabut asap mulai terasa dan diduga berasal dari wilayah luar. Hal ini diperkuat dengan pantauan kualitas udara yang sempat menunjukkan kategori berbahaya pada malam hari.
“Angin bisa saja membawa asap dari daerah tetangga. Maka penting bagi kita untuk tetap waspada,” jelasnya.
Seiring kondisi udara yang menurun, Edi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Ia mendorong penggunaan masker, khususnya bagi warga yang memiliki gangguan pernapasan atau rentan terhadap penyakit saluran pernapasan.
“Kami minta warga membatasi aktivitas di luar rumah dan memakai masker, terutama bagi penderita ISPA dan alergi,” tutupnya.