PONTIANAK – Upaya pengurangan sampah rumah tangga di Kota Pontianak terus digencarkan. Melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Daerah (SIPEDE), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan sampah organik dari rumah.

Kegiatan SIPEDE yang digelar di Komplek Residence Borneo Khatulistiwa 4, Jalan Aloevera, Kecamatan Pontianak Tenggara, Rabu (11/6), menjadi ajang edukasi langsung kepada masyarakat. Camat Pontianak Tenggara, Muhammad Yatim, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman praktis tentang cara mengelola sampah organik secara mandiri.

“Materi yang disampaikan oleh aktivis lingkungan sangat aplikatif. Masyarakat jadi tahu cara mengelola sampah rumah tangga, termasuk tips-tips praktisnya,” ungkapnya.

Dalam sosialisasi tersebut, warga juga diajak untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Langkah ini mendukung penerapan Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 43 Tahun 2024, yang melarang pelaku usaha menyediakan kantong plastik. Tujuannya, mengurangi volume sampah plastik yang sulit terurai.

“Untuk sampah organik, masyarakat diajak mengelola sendiri dari rumah. Bisa dijadikan pupuk atau dimanfaatkan untuk budidaya Maggot,” jelas Yatim.

Maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly, disebut sebagai solusi inovatif dalam penguraian sampah organik. Selain mempercepat proses pengomposan, maggot juga berpotensi sebagai pakan ternak bernilai ekonomis.

Antusiasme warga dalam kegiatan ini mendapat apresiasi dari pihak kecamatan. Yatim menilai kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan mulai tumbuh, terutama dari kalangan ketua RT/RW yang aktif berdiskusi selama acara berlangsung.

Salah satu peserta, Karsiman, Ketua RW 04 Kelurahan Bansir Darat, menyampaikan rasa terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia berharap edukasi semacam ini rutin dilakukan di berbagai wilayah di Pontianak.

Dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat, diharapkan gerakan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga di Pontianak bisa menjadi langkah konkret menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Pengetahuan yang kami dapatkan sangat berguna. Kami berharap kegiatan ini terus dilanjutkan agar makin banyak masyarakat yang sadar dan peduli lingkungan,” ujarnya.

Bagikan: