PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada periode kedua kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Bahasan. Fokus utama kepemimpinannya adalah penanganan genangan air, perbaikan drainase, dan pengembangan waterfront city sebagai bagian dari program strategisnya.

Salah satu agenda utama dalam 100 hari kerja Edi-Bahasan adalah penanganan masalah drainase. Ia menekankan pentingnya normalisasi parit untuk mengurangi genangan air saat hujan lebat maupun pasang air sungai.

“Kami akan segera mengkoordinasikan pengerukan parit-parit yang dangkal. Meski interkoneksi antara parit primer, sekunder, dan tersier telah mencapai 90 persen, masih ada daerah rendah yang rawan banjir. Oleh karena itu, kami akan meninggikan beberapa ruas jalan dan memastikan aliran air lebih lancar,” ujar Edi, Selasa (4/3/2025).

Selain itu, Pemkot Pontianak juga merancang sistem pompanisasi dan pembangunan bendungan di beberapa titik rawan banjir, seperti Jalan Gajah Mada dan Taman Alun Kapuas. Kawasan sekitar Ramayana juga menjadi prioritas dalam program ini, meskipun realisasinya masih bergantung pada anggaran APBD 2025.

“Jika belum masuk dalam anggaran tahun ini, kami akan mengalokasikannya dalam perubahan anggaran atau tahun depan,” tambahnya.

Program unggulan lain yang menjadi perhatian adalah pengembangan waterfront city. Namun sebelum melanjutkan proyek ini, Pemkot akan mengevaluasi waterfront yang sudah ada, termasuk pemeliharaan fasilitas yang mengalami kerusakan akibat karat atau faktor lainnya.

Rencana pengembangan jalur pedestrian di sepanjang Sungai Kapuas juga akan diperpanjang dari Kamboja hingga dekat Jembatan Kapuas Satu, bahkan hingga Gang Haji Mursyid jika memungkinkan. Di sisi timur, pengembangan akan difokuskan di Banjar Serasan dan Kampung Beting.

“Sebagian besar lahan yang digunakan sudah masuk dalam Garis Sempadan Sungai (GSS), sehingga hanya dibutuhkan pembebasan lahan dalam skala kecil,” jelas Edi.

Untuk memastikan keberhasilan program-programnya, Edi menegaskan bahwa evaluasi kinerja OPD akan terus dilakukan secara berkala. Dengan pengalaman 33 tahun di pemerintahan, ia memahami pentingnya sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mendukung visi-misi pembangunan.

“Tujuan akhirnya adalah memajukan Kota Pontianak, mensejahterakan masyarakat, serta berinovasi dalam mengatasi berbagai tantangan,” pungkasnya.

Bagikan: