Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak lembaga keagamaan perkuat toleransi dan moral masyarakat di tengah kemajemukan serta tantangan era digital.

PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengajak lembaga keagamaan di kota ini untuk berperan aktif menjaga kerukunan dan memperkuat moral masyarakat. Ajakan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan pembinaan lembaga keagamaan di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (30/9/2025).

Menurut Edi, Kota Pontianak memiliki penduduk yang beragam. Sebanyak 78 persen warganya beragama Islam, sementara sisanya menganut Buddha, Katolik, Protestan, Hindu, Konghucu, dan aliran kepercayaan. Komposisi tersebut, kata dia, mencerminkan kemajemukan yang harus dijaga dengan sikap saling menghormati.

“Pembinaan lembaga keagamaan sangat penting untuk memperkuat wawasan keagamaan sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa. Agama adalah pedoman agar kita hidup aman, nyaman, dan menjunjung tinggi nilai kebaikan,” ujarnya.

Edi juga menyinggung perkembangan teknologi, khususnya artificial intelligence (AI), yang memungkinkan rekayasa informasi. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya.

“Sekarang apa saja bisa direkayasa. Karena itu, mari kita jadikan agama sebagai landasan moral dalam menghadapi perkembangan zaman,” tegasnya.

Kepala Bagian Kesra Setda Kota Pontianak, M Yasin, menjelaskan kegiatan pembinaan ini berlangsung 30 September hingga 6 Oktober 2025. Sebanyak 400 peserta dari lima agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Konghucu, turut serta.

Tujuan kegiatan ini, menurut Yasin, agar lembaga keagamaan lebih memahami fungsi dan perannya dalam membina organisasi maupun masyarakat. Dengan demikian, dapat tercipta pemahaman keagamaan yang baik, inklusif, dan mampu memperkuat kehidupan berbangsa.

Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kota Pontianak, Ruswandi, menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan sangat diperlukan. Lembaga keagamaan, kata dia, tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga pusat pembelajaran nilai-nilai moral.

“Dengan pembinaan ini, diharapkan umat tidak hanya taat beribadah, tetapi juga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.

Bagikan: