
KUBU RAYA – Perjalanan pengabdian Ustadz Ihsan sebagai penyuluh agama membuahkan hasil gemilang. Mengangkat tema terapi Al-Qur’an untuk menyembuhkan kecanduan judi online di kalangan remaja, ia berhasil menembus ajang bergengsi Penyuluh Agama Islam Award tingkat nasional tahun 2025. Ihsan menjadi wakil Kalimantan Barat setelah sebelumnya menyabet juara pertama di tingkat provinsi, khusus dalam kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an.
Ihsan yang lahir di Dusun Sungai Pandan, Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, dikenal masyarakat luas sebagai figur religius yang tak hanya aktif berdakwah, tapi juga terjun langsung menangani persoalan sosial yang menimpa generasi muda.
Perjalanan pendidikannya dimulai dari SDN 04 Batu Ampar dan berlanjut ke MTs Khulafaurrasyidin. Untuk jenjang aliyah, ia memilih Pondok Modern Al-Barokah di Jawa. Setelah itu, ia mendalami ilmu-ilmu keislaman seperti tafsir, fikih, dan ushul fikih di LIPIA Jakarta, lalu melanjutkan pascasarjana bidang Ekonomi Syariah di IAIN Pontianak, yang ia tuntaskan pada 2022.
Kiprahnya sebagai akademisi sempat dijalani saat menjadi dosen Bahasa Arab di Ma’had Al-Khansa Muhammadiyah pada 2015. Namun panggilan dakwah di akar rumput membawanya kembali ke kampung halaman. Ia diterima sebagai penyuluh agama honorer pada 2019 dan ditempatkan di wilayah Kecamatan Batu Ampar, tempat ia membina masyarakat hingga kini.
Melalui bimbingan langsung kepada remaja di Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung, Ustadz Ihsan menghadirkan pendekatan spiritual berbasis terapi Al-Qur’an. Langkah ini terbukti efektif membantu para remaja mengatasi candu judi daring yang kian mengkhawatirkan.
Sebagai bagian dari garda terdepan Kementerian Agama, peran Ihsan menegaskan pentingnya penyuluh agama dalam menjawab tantangan zaman. Lewat ketekunannya, ia membuktikan bahwa dakwah bukan hanya soal ceramah, tetapi juga aksi nyata dalam membina umat.