
MINGGU malam (25/5) di Jalan Pangeran Natakusuma, Pontianak, terasa berbeda dari biasanya. Suasana hangat menyelimuti kediaman pribadi Bupati Mempawah, Erlina. Di bawah temaram lampu dan lantunan ayat suci Al-Qur’an, ia dan keluarga menggelar malam syukuran yang sarat makna.
Tak sekadar perayaan kelulusan, syukuran ini menjadi wadah bagi keluarga untuk kembali mengingat, bahwa di balik setiap pencapaian, ada doa dan rahmat Tuhan yang patut disyukuri.
Gelar Doktor yang kini resmi disandang Erlina bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan titik refleksi atas segala perjuangan akademik yang telah dilaluinya. Malam itu, ia memilih untuk tidak merayakannya dengan gemerlap pesta, melainkan dengan doa, dzikir, dan sholawat bersama keluarga, kerabat, dan sahabat dekat.
Malam pun bergulir dalam keheningan yang damai. Tak ada hingar-bingar, hanya lantunan doa dan suara hati yang tulus. Di rumah itu, rasa syukur tak sekadar diucapkan, tapi dihidupkan—dalam setiap langkah, dalam setiap perayaan, dalam setiap keberangkatan menuju ibadah suci.
Didampingi sang suami, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Erlina membuka pintu rumah dan hatinya untuk siapa saja yang ingin turut berbagi kebahagiaan. Di antara tamu-tamu yang hadir, tampak kehangatan yang tak dibuat-buat. Senyum dan pelukan menjadi bahasa utama malam itu.
Yang membuat momen ini semakin istimewa, syukuran juga dirangkaikan dengan beberapa peristiwa penting lainnya dalam keluarga. Dua buah hati mereka, Ilham dan Mutia, merayakan ulang tahun di bulan Mei ini. Sementara itu, Citra Wulandari, putri kedua mereka, akan segera menunaikan ibadah haji bersama suaminya.
“Setiap nikmat adalah titipan. Syukur adalah kunci agar kita tidak lalai,” ucap Ria Norsan, penuh haru. Ia menegaskan, keluarga mereka memang terbiasa menyambut setiap momen kebahagiaan dengan cara sederhana namun bermakna: syukuran dan doa bersama.
Ustad Jalaluddin, yang menyampaikan tausiyah malam itu, memberikan apresiasi tersendiri atas cara keluarga ini merayakan kebahagiaan. “Banyak orang bersyukur dengan pesta, tapi keluarga ini memilih ibadah. Membaca Al-Qur’an, bershalawat, dan berbagi keberkahan. Ini adalah contoh syukur yang hakiki,” ujarnya.
Bagi Erlina dan Ria Norsan, keberhasilan bukan milik pribadi. Ia adalah milik semua orang yang ikut mendoakan, mendukung, dan menjadi bagian dari perjalanan panjang mereka. Dan syukuran malam itu, adalah ungkapan terima kasih yang paling jujur.