
SINGKAWANG – Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyoroti serius tingginya angka pengangguran terbuka di Kota Singkawang saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 Pemerintah Kota Singkawang, belum lama ini.
Dalam sambutannya, Gubernur Norsan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tingkat pengangguran di Singkawang yang mencapai 7,92 persen—angka yang jauh di atas rata-rata provinsi yang tercatat sebesar 4,86 persen.
“Dengan angka ini, kita harus bekerja sama menurunkan pengangguran. Karena jika dibiarkan, bisa berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas,” tegasnya di hadapan jajaran Pemerintah Kota Singkawang dan para pemangku kepentingan.
Gubernur menekankan perlunya sinergi antara pemerintah kota dan provinsi dalam menyusun strategi pembangunan yang inklusif dan berorientasi pada penciptaan lapangan kerja.
Meski demikian, Norsan juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Singkawang yang mencapai 5,06 persen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi provinsi yang berada di angka 4,98 persen. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Singkawang yang tercatat di angka 74,68 persen juga dinilai positif.
“IPM Singkawang saat ini lebih tinggi dari provinsi. Tapi kita minta ini terus ditingkatkan. Kalau IPM bisa tembus 80, tentu saya akan bantu percepatan pembangunan infrastruktur dan sektor lainnya,” katanya.
Lebih lanjut, Gubernur Norsan mendorong pemerintah kota agar terus memperkuat sektor pendidikan, layanan kesehatan, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat reformasi birokrasi.
“Pembangunan tak bisa hanya dilihat dari angka ekonomi. Kita harus pastikan masyarakat merasakan langsung dampaknya,” pungkasnya.