
PONTIANAK – Siapa sangka ukuran lingkar pinggang bisa menjadi petunjuk awal kondisi kesehatan seseorang. dr. Nihayatus Solikhah mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan pengukuran lingkar pinggang, sebab bagian tubuh ini menyimpan potensi risiko penyakit serius, mulai dari diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, hipertensi, hingga gangguan hormonal.
Pesan tersebut disampaikan dr. Nihayatus saat sesi edukasi kesehatan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Jumat (18/7). Ia memaparkan bahwa lemak visceral—jenis lemak yang tersembunyi di sekitar organ dalam tubuh—dapat diidentifikasi melalui pengukuran sederhana lingkar pinggang.
“Cara mengukurnya sangat praktis. Cukup gunakan pita meteran, lilitkan sejajar dengan pusar tanpa menekan perut, lalu ukur ketika dalam kondisi relaks,” jelasnya.
Menurutnya, batas normal lingkar pinggang adalah maksimal 80 sentimeter untuk perempuan dan 90 sentimeter untuk laki-laki. Melebihi ukuran tersebut berarti seseorang berisiko mengalami obesitas sentral, yang erat kaitannya dengan berbagai penyakit kronis.
Ia juga mendorong kebiasaan rutin memantau ukuran lingkar pinggang sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan. Kegiatan edukasi seperti ini, lanjutnya, rutin digelar RSUD SSMA untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit sejak dini.
Sebagai langkah pencegahan, dr. Nihayatus menyarankan masyarakat menerapkan pola hidup sehat.
“Atur pola makan, lakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, istirahat cukup, serta kelola stres agar lemak tubuh tidak menumpuk,” ujarnya.