JAKARTA – Ribuan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari seluruh penjuru tanah air berkumpul dalam gelaran Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) I Korps Alumni HMI (KAHMI) 2025 yang berlangsung meriah di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (10/7).

Mengusung tema “Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Energi untuk Kesejahteraan Rakyat”, agenda strategis ini dibuka langsung oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional serta para kepala daerah, termasuk Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, MM., MH.

Rakornas dan Silatnas KAHMI 2025 akan berlangsung selama tiga hari, diisi oleh berbagai diskusi tematik, forum alumni, serta penetapan arah kerja organisasi untuk lima tahun ke depan. Acara ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi nasional KAHMI dalam merespons tantangan kebangsaan dan memperkuat kontribusi di tengah masyarakat.

Dalam keterangannya, Ria Norsan yang juga aktif di lingkungan KAHMI menegaskan bahwa kontribusi alumni HMI sangat relevan dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional. Menurutnya, KAHMI bukan sekadar wadah alumni, melainkan kekuatan kolektif yang mampu memperkuat fondasi ketahanan bangsa, terutama di bidang pangan dan energi.

“Banyak alumni HMI yang kini mengisi posisi strategis di pemerintahan maupun sektor lainnya. Ini membuktikan KAHMI punya peran besar dalam mendorong kesejahteraan masyarakat,” ujar Norsan.

Ia pun menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat dukungan terhadap program prioritas nasional, termasuk Asta Cita Presiden RI, dengan fokus pada pembangunan sektor pertanian dan energi di Kalimantan Barat.

Senada dengan itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam pemaparan utamanya menjelaskan kondisi kritis yang tengah membayangi dunia. Ia menyebut lebih dari 750 juta penduduk dunia mengalami kekurangan gizi, sementara Indonesia menghadapi dampak krisis pangan terhadap 6,5 persen penduduknya akibat perubahan iklim ekstrem.

“Jika pangan terganggu, maka stabilitas negara pun terganggu. Kita harus antisipasi dengan langkah konkret,” tegas Amran.

Salah satu strategi utama pemerintah, lanjutnya, adalah percepatan proyek pengembangan lahan pangan skala besar di Merauke, Papua Selatan, yang diproyeksikan menjadi sentra produksi pangan terbesar dunia. Dengan potensi mencapai 1 juta hektare, kawasan ini ditarget mampu memenuhi kebutuhan nasional tanpa impor hingga satu abad mendatang.

“Negara ini harus mandiri secara pangan dan energi. Kita wariskan kekuatan, bukan ketergantungan,” tegasnya.

Amran juga mendorong efisiensi anggaran negara melalui reformasi birokrasi, termasuk larangan rapat di hotel dan alokasi anggaran untuk infrastruktur pertanian seperti irigasi dan pengadaan pompa.

Sementara itu, Ketua KAHMI Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., mengajak seluruh anggota KAHMI di daerahnya untuk tetap menjaga kekompakan dan terus mengambil peran aktif dalam pembangunan Kalbar.

“Dengan semangat intelektual dan karakter yang dimiliki, saya yakin KAHMI mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong kemajuan daerah,” ujarnya.

Bagikan: