PONTIANAK — Penataan kawasan Cagar Budaya Makam Kesultanan Pontianak yang berlokasi di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, resmi rampung. Kini, kawasan bersejarah di tepian Sungai Kapuas itu tampil lebih rapi, tertata, dan nyaman bagi para pengunjung.

Proyek revitalisasi ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp21 miliar. Penataan mencakup berbagai fasilitas, mulai dari lingkungan makam, waterfront tepian sungai, toilet, kios UMKM, hingga area sekitar makam.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalbar, secara resmi menyerahkan pengelolaan kawasan kepada Pemerintah Kota Pontianak. Serah terima ini ditandai dengan penandatanganan berita acara pada Kamis (17/4).

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan komitmennya dalam menjaga dan merawat kawasan Makam Kesultanan Pontianak sebagai destinasi wisata sejarah yang representatif.

Dengan rampungnya revitalisasi ini, Pemerintah Kota Pontianak berharap Makam Kesultanan Pontianak dapat menjadi salah satu destinasi wisata sejarah unggulan, yang mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Kita utamakan keamanan, ketertiban, dan kebersihan. Kawasan ini sudah ditata rapi, jadi tidak boleh lagi ada pedagang kaki lima (PKL) yang masuk ke promenade. Pemkot sudah menyediakan tempat kuliner di area yang telah disiapkan di sebelah kanan kawasan,” ujarnya usai penandatanganan serah terima.

Edi juga mengajak warga sekitar untuk turut serta menjaga hasil pembangunan ini agar tetap terawat dan nyaman dikunjungi. Ia menegaskan, partisipasi masyarakat sangat penting demi kelangsungan pengembangan kawasan ke depan.

“Kita akan lebih semangat mengucurkan anggaran untuk penataan tambahan seperti parkir, perluasan area, dan pengembangan waterfront, jika warga berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” tambahnya.

Untuk mendukung kemudahan akses pengunjung, Pemkot Pontianak telah menyediakan dua jalur menuju Makam Kesultanan, yakni jalur darat dan jalur sungai. Selain kendaraan roda empat dan roda dua, pengunjung juga bisa memanfaatkan kapal wisata dan speed boat melalui dermaga apung yang telah dibangun di kawasan tersebut.

“Jalur sungai kini menjadi pilihan menarik bagi wisatawan, karena dermaga apung di tepian Sungai Kapuas sudah tersedia,” pungkas Edi.

Bagikan: