
PONTIANAK – Peringatan Pekan ASI Sedunia yang jatuh pada tanggal 1–7 Agustus menjadi momentum penting bagi berbagai pihak di Kota Pontianak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi. Fokus tahun ini adalah menciptakan lingkungan yang mendukung ibu, terutama yang bekerja, agar tetap dapat menyusui secara optimal.
Dengan mengangkat tema internasional “Enabling Breastfeeding: Making a Difference for Working Parents”, kampanye ini menekankan bahwa dukungan lingkungan kerja dan keluarga sangat berperan dalam keberhasilan menyusui.
Uray Diay Fatmasari, perawat di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Pontianak, menegaskan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan langkah awal penting menuju tumbuh kembang yang sehat. Ia menjelaskan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif tidak menerima makanan atau minuman lain, termasuk air putih, kecuali obat dari dokter.
“ASI adalah perlindungan alami dari berbagai penyakit, membantu perkembangan otak, dan menciptakan ikatan emosional antara ibu dan anak,” ujar Uray saat menyampaikan edukasi kepada pasien dan pengunjung rumah sakit, Rabu (6/8/2025).
Ia menambahkan, ASI mengandung komponen vital seperti antibodi, enzim, DHA dan ARA yang tidak terdapat dalam susu formula, serta sangat dibutuhkan untuk membangun sistem kekebalan dan perkembangan saraf bayi.
Lebih dari sekadar nutrisi, Uray menyebut aktivitas menyusui juga memberi dampak positif bagi ibu. Di antaranya mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium, serta membantu mempercepat pemulihan setelah melahirkan.
“Pemberian ASI eksklusif bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga masa depan bangsa. Anak yang sehat, cerdas, dan emosionalnya terjaga akan tumbuh menjadi individu yang kuat. Maka dari itu, kita semua harus menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung ibu menyusui,” tutupnya.