
PONTIANAK – Dalam momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Barat (UIP Kalbar) meluncurkan inisiatif lingkungan bertajuk Zero Waste Warrior, sebagai bentuk kepedulian terhadap isu sampah dan pelestarian lingkungan. Aksi ini menggandeng berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Pontianak dan komunitas warga, untuk bersama-sama melakukan bersih-bersih bantaran Sungai Kapuas, edukasi pengelolaan sampah, serta kampanye penggunaan produk ramah lingkungan.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut baik langkah PLN UIP Kalbar dalam mendorong kesadaran kolektif masyarakat terkait pentingnya pengurangan sampah. Ia menegaskan bahwa menjaga kebersihan kota adalah tanggung jawab seluruh elemen, bukan hanya pemerintah semata.
“Program seperti ini menunjukkan sinergi positif antara BUMN dan pemerintah daerah. Lingkungan yang bersih hanya bisa tercipta jika seluruh masyarakat terlibat aktif,” ucapnya saat menghadiri pencanangan program di Rumah Budaya Gang H Salmah, Kamis (12/6).
Edi menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak saat ini gencar menjalankan berbagai upaya pengurangan sampah plastik, termasuk dengan membuat regulasi, menyelenggarakan kampanye publik, dan membangun kolaborasi lintas sektor. Ia mengapresiasi pendekatan menyeluruh dalam program Zero Waste Warrior yang tidak hanya bersifat seremonial, tapi juga menyasar perubahan perilaku.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 687 ribu jiwa, Pontianak menghasilkan sekitar 400 ton sampah setiap harinya. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 persen berhasil ditangani sebelum mencapai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, Edi mengakui bahwa TPA kota masih menggunakan sistem open dumping yang belum memenuhi standar nasional.
“Kami menargetkan pada akhir 2026 pembangunan sel TPA baru dengan sistem sanitary landfill dapat rampung. Kami juga tengah menyiapkan pusat pengolahan sampah terpadu untuk mendukung upaya ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Kalbar, M Harry Febriandono, menyebutkan bahwa kegiatan Zero Waste Warrior melibatkan 82 peserta, terdiri dari pegawai PLN, komunitas, dan warga setempat. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pembersihan area sungai, tetapi juga mencakup workshop lingkungan, penyediaan drop box sampah terpilah, serta kampanye pengurangan plastik melalui media sosial.
“PLN ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tapi juga sebagai mitra pembangunan yang peduli pada keberlanjutan lingkungan. Lewat kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan semangat hidup tanpa sampah,” ujarnya.
Dengan keterlibatan generasi muda dan influencer lokal, program ini diharapkan mampu mendorong gaya hidup berkelanjutan di kalangan masyarakat Pontianak.
“Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti pada satu peringatan saja, tapi terus berlanjut sebagai gerakan bersama menjaga lingkungan,” tutup Edi.