PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak kini tengah menyiapkan strategi pembangunan pendidikan jangka panjang dengan melakukan pemetaan lokasi sekolah baru. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pendidikan seiring pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran yang terus bertambah.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi kawasan permukiman yang memerlukan pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas, hingga penggabungan sekolah yang dianggap perlu.

“Seluruh data sudah kami petakan sesuai kebutuhan di lapangan,” ujarnya pada Kamis (5/6).

Menurut Edi, pemerataan layanan pendidikan menjadi fokus utama pemerintah kota demi mencegah anak putus sekolah. Namun, ia mengakui bahwa membangun sekolah di dekat pemukiman memerlukan proses panjang, termasuk ketersediaan lahan dan anggaran.

“Banyak sekolah lama yang dibangun melalui program Inpres masih berdiri hingga kini. Sistem zonasi memang menimbulkan tantangan, tapi juga membawa manfaat seperti jarak sekolah yang lebih dekat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi pusat, terutama terkait sistem penerimaan siswa baru.

“Semua aturan pusat bersifat wajib. Jika kami melenceng, akan ada evaluasi dari Ombudsman RI, inspektorat, dan lembaga pengawas lainnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, Edi mengingatkan para orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka menggunakan kendaraan bermotor untuk pergi ke sekolah. Ia menyebutkan bahwa Pemkot telah menyediakan bus sekolah sebagai alternatif transportasi, meski tingkat pemanfaatannya masih rendah.

“Kami menganjurkan agar siswa SD dan SMP tidak mengendarai motor sendiri. Kecuali jika diantar orang tuanya,” tegas Edi.

Bagikan: