
MEMPAWAH – Pemerintah Kabupaten Mempawah menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui program percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Wisma Chandramidi, benerapa waktu lalu.
Rakor ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk Dandim 1201/Mempawah, pejabat Dinas Pertanian dari sejumlah kabupaten/kota seperti Kuburaya, Singkawang, Pontianak, dan Sambas, serta narasumber dari Kementerian Pertanian RI, Dinas TPH Provinsi Kalbar, dan Satgas Swasembada Pangan Kodam XII Tanjungpura. Sejumlah penyuluh pertanian juga turut berpartisipasi secara daring.
Mewakili Bupati Mempawah, Staf Ahli Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Mempawah, Didik Krismanto secara resmi membuka kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Mempawah memiliki peran penting sebagai bagian dari lumbung pangan Kalimantan Barat dan berkontribusi besar dalam mendukung target swasembada pangan nasional.
“LTT adalah strategi yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita butuh kerja sama lintas sektor—baik pusat, provinsi, daerah, dan tentu saja petani sebagai ujung tombaknya,” kata Didik dalam sambutannya.
Didik juga menekankan bahwa rakor ini harus dimanfaatkan untuk mengevaluasi pelaksanaan tahun lalu dan merumuskan langkah konkret ke depan.
“Target kita bukan sekadar memperluas lahan tanam, tapi juga memperkuat ekosistem pertanian secara keseluruhan—dari pasokan air, benih unggul, hingga akses pupuk yang mudah,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa Pemkab Mempawah telah menjalankan berbagai upaya untuk mendukung sektor pertanian, termasuk pengadaan alat mesin pertanian, pembinaan kelembagaan petani, dan peningkatan kapasitas petani.
Meski demikian, tantangan seperti alih fungsi lahan, krisis iklim, dan kurangnya regenerasi petani masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Rakor ini bukan hanya tempat untuk menyusun rencana, tapi juga panggung kolaborasi untuk memperkuat implementasi nyata di lapangan,” harap Didik.