
KUBU RAYA — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pontianak tengah menghadapi tantangan serius terkait kelebihan kapasitas hunian dan keterbatasan fasilitas penunjang.
Menurut Plh. Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Sri Widodo, saat ini, Lapas tersebut dihuni oleh 264 warga binaan dan satu bayi, jauh melampaui kapasitas ideal yang seharusnya hanya mampu menampung 150 orang.
Dia menyampaikan apresiasinya atas perhatian yang telah diberikan berbagai pihak terhadap kondisi lapas. Ia mengakui bahwa situasi over kapasitas memaksa pihaknya untuk melakukan berbagai penyesuaian, termasuk pengaturan ulang ruang istirahat bagi para warga binaan.
“Selain menghadapi over kapasitas, kami juga masih terkendala pada sarana dan prasarana, seperti ketersediaan air bersih, akses jalan, serta beberapa fasilitas penunjang lainnya,” ungkap Widodo.
Ia menambahkan, pihak Lapas secara berkelanjutan terus mengajukan usulan pembangunan tambahan kepada pemerintah pusat maupun daerah, agar pelayanan terhadap warga binaan dapat semakin optimal.
“Jadi, kami sangat berharap kepada Pemerintah, baik pusat maupun Provinsi Kalimantan Barat, untuk dapat memberikan perhatian terhadap beberapa persoalan yang ada saat ini, terutama pada sektor fasilitas pendukung untuk Lapas sekarang ini,” tutupnya.