Kalbar berperan penting dalam konektivitas ekonomi nasional dan internasional. Pertumbuhan ekonomi 2025 mencapai 5,59 persen dengan pertanian sebagai sektor utama.

PONTIANAK – Kalimantan Barat (Kalbar) menegaskan posisinya sebagai bagian penting dari rantai konektivitas ekonomi nasional dan internasional. Letak strategis provinsi ini, yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Brunei Darussalam serta dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, menjadikannya wilayah dengan peran ekonomi dan geopolitik yang vital.

Gubernur Kalbar, Ria Norsan, mengatakan bahwa Kalbar kini menjadi salah satu koridor utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kalbar bukan hanya pintu gerbang perdagangan lintas negara, tetapi juga simpul penting dalam memperkuat konektivitas ekonomi nasional,” ujarnya, beberapa waktu lalu di Pontianak.

Norsan mengatakan, kinerja ekonomi Kalbar terus menunjukkan perkembangan positif. Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi provinsi ini mencapai 5,00 persen (year on year) dan meningkat menjadi 5,59 persen pada Triwulan II, melampaui rata-rata nasional.

Sektor pertanian masih menjadi penggerak utama ekonomi Kalbar, dengan kontribusi 20–21 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta menyerap sekitar 45,8 persen tenaga kerja.

“Peningkatan produktivitas, penguatan rantai pasok, dan hilirisasi hasil pertanian menjadi kunci agar sektor ini terus berdaya saing,” tambah Ria Norsan.

Dengan capaian pertumbuhan yang solid dan posisi geografis yang menguntungkan, Kalbar diyakini akan terus menjadi penghubung strategis dalam sistem ekonomi nasional maupun regional.

“Sekaligus mendukung pengembangan kawasan IKN” singkatnya.

Bagikan: