PONTIANAK – Dalam upaya menciptakan Hari Raya Iduladha yang lebih ramah lingkungan, Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat menyalurkan 350 besek bambu ke sejumlah masjid di Kota Pontianak. Wadah tradisional ini akan digunakan sebagai pengganti kantong plastik dalam pembagian daging kurban.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program Green Hari Raya, yang telah digaungkan sejak akhir 2024 bersama Pemerintah Kota Pontianak. Regional Manager Eco Bhinneka Kalbar, Octavia Shinta Aryani, menyatakan bahwa penggunaan besek adalah langkah konkret untuk mengurangi sampah plastik saat Iduladha.

“Ini bukan hanya tentang mengganti kantong plastik, tapi juga mengubah cara pandang kita terhadap kebiasaan konsumsi,” ujar Shinta usai kegiatan diskusi lingkungan Eco Speak di Museum Negeri Kalbar, Minggu (1/6).

Distribusi besek akan difokuskan di wilayah Pontianak Barat, seperti Kampung Moderasi, Jalan Apel, dan beberapa lokasi masjid lainnya. Langkah ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, dan menjadi bagian dari kampanye bulanan Eco Speak bertema “Pontianak Kota Bersinar Bebas Plastik”.

Selain pembagian besek, Eco Bhinneka juga menggencarkan edukasi publik agar masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan penggunaan plastik sekali pakai.

“Masih banyak yang belum terbiasa membawa tas belanja sendiri. Ini yang terus kami dorong, terutama melalui rumah ibadah lintas agama,” tambah Shinta.

Eco Bhinneka berharap program ini menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk ikut berperan menjaga lingkungan melalui langkah sederhana namun berdampak luas.

“Lewat kurban yang lebih hijau, kita sedang merintis masa depan yang lebih lestari,” tuntas Shinta.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mendukung penuh gerakan ini dan menilai langkah Eco Bhinneka sejalan dengan kebijakan daerah, khususnya Surat Edaran Wali Kota Nomor 30 Tahun 2025 tentang Hari Raya Iduladha tanpa sampah plastik. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Wali Kota Nomor 6 Tahun 2019 mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik.

“Volume sampah plastik bisa melonjak drastis saat Iduladha. Menggantinya dengan wadah ramah lingkungan akan berdampak besar bagi kota kita,” jelas Edi.

Ia juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat, komunitas, pelaku UMKM, dan sektor swasta dalam menghadirkan solusi alternatif yang berkelanjutan.

“Momen Iduladha yang sarat dengan nilai solidaritas harus pula mencerminkan kepedulian terhadap kelestarian bumi,” pungkasnya.

Bagikan: