
PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan pentingnya menciptakan proses rekrutmen tenaga kerja yang adil, inklusif, dan bebas dari diskriminasi di seluruh wilayah Kalbar. Penegasan ini disampaikan melalui Surat Edaran Gubernur Kalbar Nomor 500.15.9/1/NAKERTRAN.A Tahun 2025 yang ditujukan kepada seluruh Bupati/Wali Kota, pimpinan BUMN/BUMD, serta perusahaan swasta di Kalimantan Barat.
Surat edaran ini selaras dengan kebijakan nasional yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/6/HK.04/V/2025, dan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pihak dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang sehat dan berkeadilan di Kalimantan Barat.
Dalam surat tersebut, Gubernur Ria Norsan menekankan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang setara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemberi kerja untuk menghapus segala bentuk diskriminasi dalam proses perekrutan tenaga kerja.
“Kita ingin memastikan bahwa dunia kerja di Kalimantan Barat tidak tertutup bagi siapa pun hanya karena perbedaan usia, jenis kelamin, kondisi fisik, atau latar belakang lainnya. Prinsip kesetaraan harus menjadi fondasi utama dalam setiap proses rekrutmen,” ujarnya.
Ria Norsan juga menyoroti pentingnya penetapan syarat usia dalam rekrutmen hanya jika benar-benar relevan dengan karakteristik pekerjaan tertentu. Hal ini harus dilakukan tanpa mengurangi kesempatan individu untuk mendapatkan pekerjaan.
“Jika memang ada batasan usia, itu harus bisa dipertanggungjawabkan secara rasional dan tidak menjadi alasan untuk membatasi hak warga dalam memperoleh pekerjaan,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur Kalbar juga mengingatkan bahwa ketentuan larangan diskriminasi dan pengaturan syarat usia juga berlaku bagi tenaga kerja penyandang disabilitas. Ia berharap para pelaku usaha di Kalbar dapat menjadi pionir dalam penerapan prinsip inklusivitas di dunia kerja.
“Kita semua harus bergerak menuju sistem ketenagakerjaan yang lebih adil. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan bentuk nyata dukungan terhadap pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing,” pungkas Ria Norsan.