
Ustadz Das’ad Latif sampaikan tausiyah di Lapas Pontianak, didampingi Gubernur Kalbar Ria Norsan. Pesan tobat dan motivasi jadi penguat warga binaan.
PONTIANAK – Malam penuh makna tersaji di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pontianak, Jumat (19/09/2025). Ustadz Dr. Das’ad Latif, M.Si., hadir memberikan tausiyah kepada warga binaan, didampingi langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan.
Dalam kesempatan itu, Ria Norsan menyampaikan apresiasi atas kegiatan pembinaan keagamaan bagi narapidana. Ia berharap tausiyah ini menjadi pengingat penting untuk terus memperbaiki diri.
“Semoga kegiatan ini membawa pencerahan, mendorong kita saling menghormati, dan menjadi pribadi yang lebih baik,” ucap Norsan.
Ustadz Das’ad mengawali ceramah dengan membacakan Surah Al-Ahzab ayat 21, menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah teladan utama. Ia menegaskan bahwa masa hukuman bukanlah kehinaan, melainkan kesempatan untuk bertaubat.
“Masuk penjara bisa jadi bentuk kasih sayang Allah. Nabi Yusuf, Buya Hamka, bahkan Soekarno pernah dipenjara. Bedanya, mereka karena perjuangan, sementara kalian karena kesalahan. Tapi bila kalian bertobat, derajat kalian bisa lebih mulia dari orang di luar yang lalai sholat,” ungkapnya.
Ceramah berlangsung akrab dengan tanya jawab antara Ustadz Das’ad dan para narapidana. Beberapa yang bisa menjawab pertanyaan mendapat hadiah sebagai penyemangat. Saat salah seorang narapidana mengungkapkan rasa putus asa, Ustadz Das’ad menegaskan agar tetap yakin pada kasih sayang Allah.
Ustadz Das’ad mendorong warga binaan untuk memperbanyak istighfar, melaksanakan shalat sunnah taubat, dan menghindari dendam.
Ceramah yang berlangsung lebih dari satu jam itu ditutup dengan doa bersama. Ustadz Das’ad mengajak seluruh warga binaan menjadikan masa pembinaan sebagai momentum hijrah menuju kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.
“Kalau ada pengkhianatan, lepaskan dengan ikhlas. Jangan biarkan dendam merusak hidupmu,” pesannya.