Gubernur Kalbar Ria Norsan mengajak seluruh kepala daerah menjaga kondusifitas, melawan hoaks, dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal.

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa situasi di wilayah Kalbar tetap aman dan kondusif, meski gelombang demonstrasi tengah berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi virtual bersama para Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Barat dan Kepala OPD, Selasa (2/9/2025).

Menurut Ria Norsan, aksi mahasiswa di beberapa daerah di Kalbar berlangsung tertib dan damai, termasuk di wilayah yang sebelumnya diduga tidak ada aksi.

“Saya pikir Kayong tidak ada demo, ternyata ada juga. Tapi berjalan kondusif,” ujarnya.

Dalam arahannya, Gubernur mengingatkan adanya dua isu utama yang menjadi perhatian publik, yakni kondisi jalan dan penanganan pertambangan tanpa izin (PETI). Tahun ini, Pemprov Kalbar mengalokasikan Rp475 miliar untuk perbaikan jalan provinsi di 13 kawasan kota, meski diakui belum mampu menjawab seluruh kebutuhan karena keterbatasan anggaran.

Sementara terkait PETI, pemerintah mendorong pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Saat ini, baru dua kabupaten, yakni Ketapang dan Kapuas Hulu, yang telah memiliki WPR.

“Kita hanya memberi rekomendasi, keputusan tetap di pusat melalui Kementerian ESDM,” tegasnya.

Ria Norsan juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap berita palsu yang beredar di media sosial. Ia mencontohkan kabar bohong mengenai gedung DPR RI yang disebut terbakar.

“Saya sampai telepon sana-sini untuk memastikan, ternyata tidak benar,” katanya.

Gubernur menginstruksikan tiga langkah strategis untuk menjaga stabilitas yaitu perkuat koordinasi dan komunikasi – Menggandeng tokoh masyarakat, perguruan tinggi, media, dan aparat agar menyampaikan informasi yang benar dan mencegah hoaks, pendekatan humanis oleh aparat – Petugas keamanan diminta bertindak persuasif dan melindungi masyarakat dari provokasi, serta jaminan pelayanan publik – Pemda diminta memastikan pendidikan, kesehatan, UMKM, dan investasi tetap berjalan tanpa terpengaruh dinamika politik nasional.

“Kalbar adalah rumah besar yang harus kita jaga bersama. Jangan sampai ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab memecah belah persatuan,” tegasnya.

Menutup arahannya, Ria Norsan mengajak seluruh pihak memperkuat kolaborasi dan persaudaraan demi menjaga Kalimantan Barat tetap aman, damai, dan demokratis.

“Pelayanan publik harus tetap berjalan. Jangan sampai kita terbawa arus situasi nasional sehingga abai terhadap tugas utama kita,” tandasnya.

Bagikan: