
PONTIANAK – Dinas Kesehatan Kota Pontianak menorehkan prestasi gemilang dengan meraih nilai tertinggi dalam evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2025 tingkat Pemerintah Kota Pontianak. Dengan skor 90,46, Dinkes menjadi satu-satunya perangkat daerah yang menyabet predikat AA atau sangat memuaskan.
Prestasi itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, saat menyerahkan penghargaan SAKIP Award 2025 di Aula SSA Kantor Wali Kota, Kamis (31/7/2025). Menurut Edi, pencapaian ini harus menjadi cerminan dalam merancang program-program prioritas untuk tahun anggaran berikutnya, yang lebih efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“SAKIP bukan hanya sekadar laporan tahunan. Ini adalah tolok ukur keberhasilan kita dalam merancang dan melaksanakan program yang benar-benar bermanfaat,” tegas Edi.
Selain Dinkes, Dinas Komunikasi dan Informatika menduduki posisi kedua dengan nilai 84,51 (predikat A), disusul Sekretariat Daerah di posisi ketiga dengan nilai 83,01 (predikat A). Capaian ini menunjukkan adanya peningkatan akuntabilitas dan kesadaran kinerja di lingkungan Pemkot Pontianak.
Edi mengingatkan bahwa tantangan pembangunan kian kompleks di tengah keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, penyusunan program ke depan harus disusun secara strategis, terukur, dan mengutamakan hasil (outcome) yang dirasakan langsung oleh warga.
“Ukuran keberhasilan pemerintah kini bukan lagi pada serapan anggaran, tetapi pada dampak nyata yang ditimbulkan. Maka, pemahaman terhadap SAKIP harus dikuasai semua OPD, terutama pejabat eselon II,” ujarnya.
Ia menyebut Pontianak menargetkan peningkatan nilai SAKIP secara bertahap. Jika tahun 2024 meraih predikat BB, maka sasaran ke depan adalah predikat A bahkan AA untuk seluruh OPD.
“Daerah lain seperti Banyuwangi dan Bandung sudah mencapai AA. Kita pun harus bisa menyusul. Itu artinya seluruh program harus tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga,” tambahnya.
Sementara itu, Inspektur Kota Pontianak, Yaya Maulidia, mengungkapkan bahwa evaluasi SAKIP tahun 2024 dilakukan terhadap 32 perangkat daerah. Hasilnya menunjukkan lonjakan positif dengan bertambahnya perangkat daerah yang masuk kategori memuaskan.
“Tahun lalu ada delapan, sekarang menjadi sepuluh OPD yang berhasil meraih predikat memuaskan. Target capaian evaluasi pun berhasil kita lampaui,” jelas Yaya.
Penilaian dilakukan melalui tiga komponen utama, yakni perencanaan kinerja, pelaporan dan pengukuran, serta evaluasi internal. Prosesnya dilakukan secara menyeluruh oleh tiga Inspektur Pembantu dengan Kertas Kerja Evaluasi sebagai alat ukur utama.
Yaya juga membuka ruang klarifikasi bagi perangkat daerah yang ingin meninjau ulang penilaiannya, meski penetapan nilai tidak akan diubah.
“Kami terbuka untuk masukan sebagai bahan evaluasi, tapi hasil penilaian tetap menjadi final untuk tahun berjalan,” tutupnya.