SUI PINYUH – Naiknya harga buah kelapa hingga Rp 6500 rupiah per kilogram menjadi keuntungan tersendiri bagi para pekebun. Namun disisi lain, juga menjadi munculnya permasalahan baru. Pasalnya harga yang tinggi menarik pencuri untuk menjarah buah kelapa milik warga.

Salah satu pekebun, Anton, mengalami hal tersebut. Berdasarkan informasi yang dia sampaikan kepada media ini, Rabu (2/4) siang, buah kelapa miliknya turut menjadi sasaran pencuri.

“Saya tahunya dari orang yang biasa memanen dan merawat kebun. Katanya buah kelapa sepertinya dicuri oleh orang,” kata Anton.

Usai mendapat kabar tersebut, Anton pun lalu mengecek ke kebun miliknya yang terletak di Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh. Berdasarkan beberapa bukti yang ditemukan, dia menyimpulkan memang diduga terjadi pencurian buah kelapa.

“Kemungkinan besar memang dicuri orang, karena ada bekas kupasan kulit kelapa dan ada juga jejaknya. Ternyata di kebun sekitar milik saya juga mengalami hal serupa,” jelas dia.

Anton memperkirakan, aksi pencurian tersebut dimulai ketika dua rotasi panen belakangan ini. Karena hasil buah yang didapatkan sudah mulai berkurang.

“Biasanya sekali panen bisa 800 biji, namun dua kali panen belakangan ini tak lebih dari 500 bijih. Padahal tidak ada permasalahan apapun di kebun,” ungkapnya.

Anton berharap permasalahan ini dapat menjadi perhatian aparat setempat, baik pemerintahan desa maupun keamanan. Sehingga pekebun kelapa seperti dirinya tidak mengalami kerugian.

“Semoga permasalahan ini menjadi perhatian Pemdes dan aparat keamanan melalui Bhabinkamtibmas dan Babinsa, agar pencurian buah kelapa dapat tertangani,” tukasnya.

Bagikan: