RSUD SSMA ajak lansia cegah malnutrisi dengan pola makan sehat. Edukasi gizi penting agar kualitas hidup tetap baik di usia senja.

PONTIANAK – Memasuki usia 60 tahun ke atas, tubuh manusia mengalami perubahan alami yang membuat daya tahan menurun. Kondisi ini membuat lansia rentan terhadap malnutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi.

Nutrisionis RSUD SSMA, Dwika Destiana Dewi, A.Md.Gz menjelaskan bahwa malnutrisi umumnya berupa kekurangan gizi. “Lansia dikatakan mengalami malnutrisi jika berat badan turun 5–10 kg dalam 3–6 bulan, massa otot berkurang, lemah, dan hasil medis menunjukkan kekurangan zat gizi,” ungkapnya.

Beberapa penyebab utama antara lain gangguan gigi, penyakit kronis, depresi, kesepian, keterbatasan biaya, penggunaan obat yang mempengaruhi nafsu makan, serta kurangnya pemahaman gizi.

Jika tidak ditangani, risiko malnutrisi sangat serius. “Lansia bisa mengalami penurunan daya tahan tubuh, luka sulit sembuh, risiko jatuh meningkat, penurunan fungsi otak, bahkan demensia,” tambah Dwika.

Dwika menekankan bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain, Menyediakan makanan bergizi seimbang setiap hari, Minum cukup air, Mengatur jadwal makan teratur, Memberikan camilan sehat seperti buah atau kacang, Melibatkan lansia dalam aktivitas sosial, Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

“Dengan pola gizi yang baik dan dukungan keluarga, kualitas hidup lansia bisa tetap terjaga,” pungkasnya.

Bagikan: