SUI PINYUH – Permasalahan tumpukan sampah yang menggunung dan meluber di beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Sungai Pinyuh karena tidak terangkut oleh petugas, kini sudah bisa teratasi dengan dibukanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), usai Bupati Mempawah mendatangi langsung lokasi TPA dan berdialog dengan masyarakat sekitar.

“Kita sangat bersyukur dengan dibukanya TPA SBBL kembali, dan mengapresiasi kinerja pemerintah terutama kepada ibu Bupati,” ungkap tokoh masyarakat Sungai Pinyuh, Zimmy Alexander Phua, saat dihubungi media ini, Kamis (20/3) siang.

Zimmy mengatakan, permasalahan penumpukan sampah sudah terjadi selama berbulan-bulan, sejak ditutupnya akses menuju TPA SBBL. Sejak saat itu, sampah tidak bisa diangkut secara terjadwal karena harus mengantri dengan daerah lain untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sementara di Moton.

“Kalau selama ini di TPA SBBL, sampah secara terjadwal dibuang, sehingga tidak ada penumpukan, tapi sejak ditutup ya jadi kacau balau, makanya sampah menumpuk,” keluh dia.

Akhirnya dengan adanya penumpukan tersebut, dia mengatakan, aktivitas warga menjadi terganggu. Karena selain disuguhkan dengan pemandangan tumpukan sampah, juga disertai dengan bau yang tidak sedap.

“Otomatis kondisi tersebut mengganggu warga, untungnya sekarang sudah tertangani, dan tidak ada lagi penumpukan sampah,” ucapnya.

Namun demikian, dia berharap pemerintah tidak hanya melaksanakan pemindahan sampah dari TPS ke TPA, namun juga memikirkan untuk pengelolaan sampah yang berdayaguna serta bermanfaat, baik bagi pemerintah maupun masyarakat sekitar.

“Jadi sampak tidak hanya ditumpuk, namun ada penanganan lanjut sehingga sampah mempunyai nilai, dan bisa menjadi pendapatan daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai peluang kerja,” tukasnya.

Bagikan: