
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono harap Duta GenRe 2025 berperan aktif membentuk karakter positif remaja untuk wujudkan generasi tangguh dan berdaya.
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, optimis kehadiran Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Pontianak 2025 mampu menciptakan remaja yang berkarakter dan berdaya saing tinggi. Menurutnya, pembentukan karakter positif merupakan langkah penting dalam menyiapkan generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045.
“Pemilihan Duta GenRe ini sangat strategis untuk membantu pemerintah membentuk generasi penerus yang sehat, kreatif, dan kuat. Karena tantangan sosial ke depan akan semakin kompleks,” ujar Edi usai membuka Malam Puncak Audisi Duta GenRe Kota Pontianak 2025 di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu (11/10/2025).
Sebagai Ayah GenRe Kota Pontianak, Edi menegaskan bahwa remaja harus diberikan ruang untuk berekspresi secara positif agar terhindar dari perilaku yang tidak bermanfaat.
“Ketika remaja aktif berkegiatan dan diberi kesempatan berkreasi, mereka akan terhindar dari hal-hal negatif,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh finalis agar terus meningkatkan kualitas diri dan menjadi inspirasi bagi remaja lainnya.
“Jadilah generasi yang beriman, tangguh, dan berkarakter, sesuai jati diri bangsa Indonesia,” tegasnya.
Ajang Duta GenRe 2025 melahirkan dua pemenang terbaik. Muhammad Dimas Saputra dari PIK-R Sahabat Konseling (Saling) Kecamatan Pontianak Kota dinobatkan sebagai Duta GenRe Putra, sedangkan Miftahfathuyah Azra dari PIK-R Sahabat Khatulistiwa Kecamatan Pontianak Utara meraih gelar Duta GenRe Putri.
Keduanya berharap program Duta GenRe dapat memperkuat jaringan edukasi sebaya dan menjadi wadah pembinaan remaja Pontianak menuju generasi yang tangguh, sehat, dan berkarakter.
Dimas menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diterimanya.
“Saya ingin menjadi contoh positif bagi remaja lainnya agar berani bermimpi dan mengambil langkah positif. Dengan semangat GenRe, kita bisa menjadi generasi yang berdaya dan berencana,” ujarnya.
Sementara itu, Miftahfathuyah menuturkan bahwa gelar tersebut menjadi tanggung jawab besar untuk membawa perubahan di kalangan remaja.
“Tugas ini bukan hanya gelar, tetapi komitmen untuk mengajak remaja hidup sehat, menjauhi pernikahan dini, dan fokus meraih cita-cita,” tuturnya.