Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengajak masyarakat aktif cegah TB dan DBD lewat skrining, gerakan PSN, dan dukungan pengobatan gratis TB.

PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kesehatan mengajak masyarakat lebih peduli dalam mencegah penyebaran penyakit Tuberkulosis (TB) dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Ajakan ini ditegaskan saat kegiatan Launching Kelurahan Siaga TB, Skrinning TB “Ketuk 1000 Pintu”, dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di UPT Puskesmas Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur, Sabtu (4/10/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko, menekankan bahwa peran aktif warga sangat diperlukan dalam pengendalian TB dan DBD. Ia mengimbau agar masyarakat membantu memantau pasien TB untuk minum obat secara teratur hingga tuntas enam bulan.

“TB bisa sembuh jika obat dikonsumsi sesuai aturan. Untuk DBD, mari bersama menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak punya tempat berkembang biak,” ungkapnya.

Saptiko juga mengingatkan, apabila ada warga yang mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan apakah batuk tersebut termasuk kasus TB. Ia menegaskan bahwa pengobatan TB di Pontianak tersedia gratis.

Berdasarkan data Dinkes, tahun 2025 tercatat 1.990 kasus TB di Kota Pontianak, dengan 179 di antaranya berasal dari Kecamatan Pontianak Timur. Untuk kasus DBD, tercatat 70 kasus sepanjang tahun ini.

Camat Pontianak Timur, M. Akif, mendukung penuh program ini. Ia berharap angka TB dan DBD dapat ditekan melalui keterlibatan aktif masyarakat.

Akif menegaskan, upaya pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga harus menjadi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat.

“TB jangan ditakuti, tapi harus diobati secara rutin. Mari kita laporkan jika ada warga di sekitar kita yang mengidap TB, sekaligus menjaga lingkungan agar terbebas dari DBD,” ujarnya.

Bagikan: