
Gubernur Ria Norsan meninjau Sekolah Rakyat Kalbar. Ia memastikan keamanan dan kenyamanan siswa serta menekankan pendidikan gratis bagi keluarga kurang mampu.
PONTIANAK – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto resmi berjalan di Kalimantan Barat. Program pendidikan gratis ini membuka harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap dapat mengenyam pendidikan dan meraih cita-cita.
Sekolah Rakyat di Kalbar saat ini menampung 90 siswa di tiga jenjang pendidikan: SD, SMP, dan SMA. Dari total kuota tersebut, 81 siswa telah terverifikasi, sedangkan sisanya masih melengkapi persyaratan.
Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, meninjau langsung kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat yang sementara berlokasi di Gedung Balai Sertifikasi Provinsi Kalbar, Rabu (1/10/2025).
Dalam kunjungannya, Gubernur menekankan pentingnya kenyamanan dan keamanan siswa. Ia meminta agar siswa laki-laki dan perempuan bisa dipisahkan gedungnya jika memungkinkan.
“Alhamdulillah saya melihat langsung aktivitas pembelajaran di gedung sementara. Lokasi ini akan digunakan hingga pembangunan gedung permanen selesai,” ujar Ria Norsan.
Kepala Dinas Sosial Kalbar, Raminuddin, menjelaskan bahwa pendaftaran dilakukan dengan sistem verifikasi ketat melalui kunjungan rumah (home visit) oleh 600 petugas Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Kalbar.
“Kami tidak ingin ada data fiktif. Jika rumahnya mewah tetapi mengaku miskin, otomatis gugur,” tegasnya.
Meski penempatan guru dan kepala sekolah menunggu keputusan dari Kementerian Sosial, Dinas Sosial bersama Dinas Pendidikan telah menyiapkan tenaga pengajar sementara. Pembangunan gedung sekolah permanen oleh Satker PUPR ditargetkan rampung awal Agustus 2025.
“Kami optimistis pertengahan Agustus kegiatan belajar bisa dimulai di gedung baru. Ini langkah besar untuk anak-anak Kalbar yang terkendala biaya pendidikan,” tambah Raminuddin.