
Gubernur Kalbar Ria Norsan sebut pencak silat bukan sekadar warisan budaya, tapi spirit generasi muda menuju Indonesia Emas 2045 dengan prestasi membanggakan.
PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menekankan bahwa pencak silat memiliki nilai penting sebagai pembentuk karakter generasi muda sekaligus warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Menurutnya, pencak silat dapat menjadi spirit dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya saat membuka Kejuaraan Pencak Silat Grand Prix Piala Gubernur Kalbar 2025, Sabtu (27/9/2025) malam, Norsan menyebut pencak silat memiliki empat aspek utama, yaitu mental spiritual, seni budaya, bela diri, dan olahraga.
“Sebagai jati diri bangsa, pencak silat harus dikenalkan sejak usia dini. Selain berorientasi pada prestasi, tujuan lainnya adalah kesehatan dan rekreasi,” ujarnya.
Gubernur juga mengapresiasi perkembangan pencak silat di Kalbar. Pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII 2025 di NTB, atlet silat Kalbar berhasil membawa pulang satu medali emas dan enam perak pada cabang seni budaya.
“Capaian ini menunjukkan potensi besar pencak silat Kalbar untuk terus berkembang di tingkat nasional hingga internasional,” tegas Norsan.
Tak lupa, Norsan memberikan penghargaan kepada jajaran pengurus IPSI Kalbar yang dinilainya konsisten dalam membina atlet. Ia yakin komitmen tersebut akan menghasilkan prestasi lebih besar sekaligus menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap seni bela diri tradisional ini.
“Dengan kerja keras dan kesungguhan, pencak silat akan semakin dikenal, dicintai, serta dilestarikan oleh masyarakat luas,” pungkasnya.