PONTIANAK – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga kini masih menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai masyarakat Indonesia, terutama pada masa peralihan musim (pancaroba) dan ketika kualitas udara menurun. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru, dan dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun mikroorganisme lainnya.

“ISPA mudah menular melalui udara, percikan batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan penderita,” ujar dr Sri Hartati dalam sesi edukasi bertajuk Kenali ISPA di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Pontianak, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, gejala ISPA dapat mencakup batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sesak napas, sakit kepala, nyeri otot, hingga nyeri dada. Meski kerap dianggap sebagai flu biasa, penyakit ini tidak boleh disepelekan karena bisa berujung pada kondisi serius, seperti peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, gagal jantung, bahkan mengancam jiwa, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan imun tubuh lemah.

dr Hartati menegaskan, pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan berbagai langkah sederhana seperti rajin mencuci tangan memakai sabun, menggunakan masker di tempat ramai atau saat udara sedang buruk, menjaga pola makan sehat, beristirahat cukup, dan menghindari kontak dengan penderita. Kebersihan lingkungan, sirkulasi udara rumah yang baik, serta menghindari asap rokok juga menjadi faktor penting pencegahan.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada ISPA, terutama jika disertai demam tinggi atau sesak napas.

“Deteksi dini dan penanganan cepat akan membantu mencegah komplikasi berbahaya. Mari bersama membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat agar kita dan keluarga terlindungi,” tutupnya.

Bagikan: