JAKARTA- Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menyerukan perlunya sebuah deklarasi global bertajuk Piagam Masa Depan Bersama dalam forum bergengsi Dialog Peradaban Global yang digelar di Wisma Tamu Negara Diaoyutai, Beijing, Kamis (10/7/2025).

Usulan ini ditujukan sebagai solusi moral dan operasional guna meredam ketegangan global yang kian memanas.

Dalam pidatonya, Megawati menegaskan bahwa dunia tengah berada di ambang perpecahan akibat konflik bersenjata, rivalitas kekuatan besar, hingga persaingan ekonomi yang tidak sehat. Ia berharap forum internasional ini dapat menjadi tonggak lahirnya sebuah piagam baru yang melengkapi gagasan Presiden Tiongkok Xi Jinping secara lebih konkret.

“Saya sangat berharap agar forum dialog kali ini juga dapat mendorong lahirnya sebuah deklarasi ‘Piagam Masa Depan Bersama’ yang akan melengkapi gagasan Yang Mulia Presiden Xi Jinping secara lebih konkret,” ujar Megawati, Kamis (10/7/2025).

Piagam tersebut, lanjut Megawati, merupakan ajakan global untuk membangun tatanan dunia yang menjunjung penghormatan antarbangsa, menolak dominasi serta segala bentuk hegemoni dan eksploitasi, serta mengedepankan tanggung jawab kolektif.

Lebih lanjut, Megawati menyatakan bahwa nilai-nilai universal yang terkandung dalam piagam itu diyakini mampu mengatasi ketegangan geopolitik yang kini melanda berbagai kawasan dunia.

“Nilai-nilai dalam Etika Universal tersebut saya yakini dapat meredakan ketegangan global… yang telah membawa umat manusia mendekati titik balik peradabannya,” tambahnya.

Mantan Presiden RI itu juga mengingatkan bahwa meskipun dunia tengah berada dalam “musim pancaroba”, masih ada harapan. Kuncinya adalah keberanian untuk berdiri di atas kebenaran dan keadilan.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga mengangkat kembali pidato bersejarah Presiden Soekarno di Sidang Umum PBB tahun 1960. Ia menegaskan, dunia lama yang dibangun di atas kapitalisme eksploitatif, kolonialisme, dan imperialisme harus segera digantikan.

“Untuk membangun dunia baru itu, Presiden Soekarno menawarkan falsafah Pancasila. Pancasila bukan hanya doktrin nasional untuk bangsa Indonesia, tetapi juga dapat digunakan sebagai kerangka etik global,” pungkas Megawati.

Bagikan: