PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak mulai menyusun strategi kampanye publik guna mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (SPALD-T). Langkah ini ditandai dengan digelarnya Forum Group Discussion (FGD) yang merupakan bagian dari implementasi Program Citywide Inclusive Sanitation Program (CISP).

Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, menjelaskan bahwa sistem SPALD-T akan menjadi tulang punggung pembangunan sanitasi kota yang lebih terstruktur, aman, dan berkelanjutan. “Kita tidak bisa terus membiarkan limbah domestik dibuang sembarangan karena dapat mencemari air dan mengancam kesehatan masyarakat,” ujarnya saat membuka FGD di Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (4/7).

Sistem SPALD-T dirancang menggunakan jaringan perpipaan untuk mengalirkan limbah ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang secara aman ke lingkungan. Dari total wilayah Kota Pontianak, sistem ini ditargetkan menjangkau 35 persen wilayah secara terpusat, sementara sisanya akan ditangani dengan sistem setempat.

“Target kita adalah mewujudkan akses 100 persen sanitasi aman di Pontianak. Maka, edukasi kepada masyarakat menjadi kunci agar mereka siap beralih ke sistem ini,” kata Amirullah.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa PDAM Tirta Khatulistiwa akan menjadi operator utama SPALD-T, namun ke depan tidak menutup kemungkinan dibentuk unit teknis tersendiri untuk fokus pada pengelolaan air limbah.

Sejumlah langkah strategis juga telah dilakukan Pemkot Pontianak untuk mendukung SPALD-T, antara lain menyiapkan lahan di Nipah Kuning dan pengurusan lahan di Martapura, menerbitkan regulasi berupa Perda dan Peraturan Wali Kota tentang air limbah, serta membentuk Local Project Management Unit (LPMU) sebagai pusat koordinasi pembangunan.

“Dokumen administratif pun sudah kami siapkan, termasuk surat minat mengikuti program CISP, pernyataan kesediaan menerima aset, dan surat dukungan penganggaran operasional serta pemeliharaan yang telah ditandatangani Ketua DPRD,” tambahnya.

Melalui FGD ini, Amirullah berharap strategi kampanye SPALD-T yang disusun dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, sehingga transisi ke sistem pengelolaan terpusat bisa berjalan lancar.

“Ini langkah awal yang penting dalam menciptakan kesadaran kolektif demi membangun sistem sanitasi kota yang modern dan pro-lingkungan,” tutupnya.

Bagikan: