PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak resmi menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-33 tingkat kota sebagai sarana pembinaan generasi muda yang cinta dan dekat dengan Al Quran. Pembukaan kegiatan yang dipusatkan di Taman Alun Kapuas pada Selasa (1/7) ini ditandai dengan peresmian oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

Sebanyak 260 peserta dari enam kecamatan ambil bagian dalam MTQ yang akan berlangsung hingga 5 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi ajang seleksi bagi qori dan qoriah terbaik Kota Pontianak untuk dipersiapkan ke jenjang MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menekankan bahwa MTQ tidak hanya menjadi agenda rutin semata, melainkan harus dimaknai sebagai upaya nyata membumikan Al Quran dalam kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda.

“MTQ ini bukan sekadar seremoni. Kita ingin Al Quran menjadi pedoman hidup, sumber inspirasi, dan landasan moral bagi generasi muda kita untuk tumbuh menjadi pribadi yang Qurani dan Islami,” ujar Edi.

Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan profesionalisme dewan hakim dalam memberikan penilaian terhadap peserta. Penilaian yang adil dan objektif akan mendorong lahirnya bibit unggul yang bisa membawa nama baik Pontianak di level lebih tinggi.

“Peserta terbaik nantinya akan mewakili Kota Pontianak di MTQ tingkat provinsi. Maka, saya berharap semua pihak—baik panitia, peserta, maupun dewan hakim—dapat menjaga komitmen dan profesionalitas selama pelaksanaan,” tegasnya.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Pontianak, Amirullah, juga menyampaikan optimismenya terhadap kemampuan para peserta. Ia percaya bahwa dengan persiapan yang matang, Pontianak memiliki peluang besar untuk tampil sebagai juara umum di tingkat Provinsi Kalbar.

“Kita memiliki peserta yang sudah cukup terlatih di berbagai cabang seperti tilawah, tahfiz, dan lainnya. Semoga mereka dapat tampil maksimal dan membawa hasil terbaik bagi kota kita,” katanya.

Amirullah menambahkan, kredibilitas dewan hakim menjadi salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan MTQ. Oleh karena itu, ia mengapresiasi dedikasi para hakim yang tetap menjunjung tinggi objektivitas dalam setiap penilaian.

Ia berharap pelaksanaan MTQ ke-33 ini menjadi momentum penting dalam melahirkan generasi unggul yang tidak hanya mahir membaca Al Quran, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan dukungan masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan, kita ingin MTQ ini menjadi wadah pembinaan yang berkelanjutan untuk mencetak prestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional,” tutup Amirullah.

Bagikan: