PONTIANAK – Masyarakat Kalimantan Barat kini bisa menikmati kemudahan akses layanan pajak dengan hadirnya program SAMSAT Goes to Kecamatan (GOKATAN) yang diluncurkan secara resmi oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, pada Selasa (27/5) di Aula Kantor Camat Pontianak Barat. Peluncuran ditandai dengan pemukulan gong sebagai simbol dimulainya layanan di berbagai kecamatan.

Program GOKATAN merupakan hasil sinergi antara Pemprov Kalbar, Pemkot Pontianak, Ditlantas Polda Kalbar, PT Jasa Raharja, dan Bank Kalbar. Gubernur Ria Norsan mengapresiasi kolaborasi tersebut sebagai fondasi penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang merata dan berkualitas.

Program inovatif ini dirancang untuk mendekatkan layanan administrasi kendaraan dan perpajakan lainnya kepada masyarakat, khususnya yang berada jauh dari pusat kota. Selama dua hari pelaksanaan, yakni 27-28 Mei 2025, masyarakat Pontianak Barat dapat mengakses berbagai layanan di halaman Kantor Camat setempat mulai pukul 09.00 WIB.

Layanan yang disediakan tak hanya terbatas pada pajak kendaraan bermotor, tetapi juga mencakup balik nama kendaraan, perpanjangan STNK, pembayaran PBB-P2, pelayanan SIM, konsultasi perpajakan, hingga cek kesehatan gratis.

Menurut Gubernur Ria Norsan, GOKATAN merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat. “Ini adalah pelayanan jemput bola, memudahkan warga tanpa harus datang ke kantor pusat. Selain itu, ini juga bagian dari strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa sektor kendaraan bermotor merupakan kontributor utama PAD, sehingga keteraturan administrasi dan kepatuhan pajak menjadi hal penting. Beberapa kebijakan pendukung seperti penghapusan Pajak Progresif dan BBNKB II, serta pemberian insentif fiskal turut diterapkan untuk mendorong kepatuhan wajib pajak.

“Kalbar saat ini berada di posisi kedua nasional dalam realisasi pendapatan daerah. Ini menunjukkan bahwa strategi yang kita jalankan efektif,” tambahnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, turut memberikan dukungan terhadap inisiatif ini. Ia menilai pendekatan pelayanan langsung ke tingkat kecamatan sebagai langkah progresif dalam membangun birokrasi yang responsif dan inklusif.

Ia juga menyampaikan bahwa ke depannya, model pelayanan ini akan diperluas ke kecamatan lain di Pontianak, seiring dengan upaya mewujudkan digitalisasi dan efisiensi birokrasi.

“Melalui GOKATAN, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan layanan berkualitas tanpa harus mengorbankan banyak waktu dan tenaga. Pelayanan publik harus dirasakan manfaatnya secara langsung,” ucap Edi.

 

Bagikan: