PONTIANAK — Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, menggelar kegiatan uji coba modul pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para amil zakat. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Orchardz Pontianak selama tiga hari, 26–28 Mei 2025, dan diikuti oleh perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dari berbagai daerah di Kalimantan Barat.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Kerja Seksi Pemberdayaan, Pemantauan, dan Evaluasi Lembaga Pengelola Zakat Kanwil Kemenag Kalbar, Emmy Jumartina, serta para pimpinan LAZNAS se-Kalimantan Barat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas SDM amil dan mendorong profesionalisme pengelolaan zakat nasional.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pembekalan dari para praktisi zakat yang telah berpengalaman di bidangnya. Salah satunya adalah Direktur Akademisi LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Nana Sudiana, yang menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam pengelolaan zakat.

“Kita tidak bisa menghindari kemajuan zaman. Digitalisasi adalah keniscayaan dalam pengelolaan zakat hari ini. Jika tidak beradaptasi, kita akan tertinggal,” ungkapnya.

Nana juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi zakat serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas jangkauan lembaga zakat hingga ke level internasional. Ia menekankan perlunya pengelolaan zakat yang transparan, efisien, dan akuntabel agar kepercayaan publik terus meningkat.

Senada dengan hal itu, Kepala Pusat Kajian Strategis BAZNAS RI, Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D, mengingatkan para pengelola zakat untuk selalu berpedoman pada Undang-Undang Zakat dalam menjalankan manajemen kelembagaan mereka.

“Pengelolaan zakat harus berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku. Perencanaan dan pengelolaan dana zakat wajib dilakukan secara bertanggung jawab,” tegas Hasbi.

Bagikan: