
PONTIANAK – Lonjakan berat badan di usia paruh baya dapat menjadi pemicu utama berbagai penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan hipertensi. Hal ini disampaikan CEO Normah Medical Specialist Centre (NMSC), Datuk Dr Au Yong Kien Hoe, dalam acara jamuan apresiasi bersama NMSC di Restoran Gajah Mada, Pontianak, Jumat (23/5).
Dr Au Yong menjelaskan bahwa penambahan berat badan sebanyak 10 hingga 20 kilogram antara usia 40 hingga 60 tahun berdampak besar terhadap kesehatan.
“Kenaikan berat badan dalam periode tersebut seringkali memicu gangguan metabolik seperti gula darah tinggi, kolesterol, serta tekanan darah yang tidak stabil,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa berat badan ideal seharusnya dijaga tetap konstan seiring pertambahan usia.
“Jika seseorang memiliki berat 60 kilogram di usia 40 tahun, maka idealnya tetap demikian hingga usia 60 tahun,” tegasnya.
Jika berat badan melonjak drastis, risiko terkena serangan jantung atau stroke pun meningkat tajam.
Menurut data yang ia sampaikan, semakin banyak warga di Malaysia dan Indonesia mengalami serangan jantung atau stroke pertama kali pada usia menjelang 60 tahun. Bukan semata karena faktor usia, tapi karena kurangnya kontrol terhadap berat badan.
Ia mendorong masyarakat untuk mulai memprioritaskan pencegahan dibanding pengobatan.
“Langkah preventif jauh lebih efisien dan ekonomis. Biayanya hanya sepersepuluh dibanding pengobatan penyakit yang sudah terlanjur muncul,” paparnya.
Dr Au Yong menyarankan agar masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap satu hingga dua tahun. Pemeriksaan mencakup tekanan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, dan berat badan.
Ia juga menyoroti pentingnya membatasi konsumsi karbohidrat, khususnya nasi dan gula.
“Masalahnya bukan pada protein seperti ikan atau daging, melainkan pada karbohidrat berlebih dan makanan manis seperti kue dan cokelat,” katanya.
Gaya hidup aktif juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan. Ia menyarankan olahraga ringan minimal tiga kali seminggu selama 30 menit, seperti jalan cepat.
“Tidak harus intens, asal rutin dan disertai cukup minum,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Dr Au Yong mengingatkan bahwa menjaga berat badan bukan sekadar urusan penampilan.
“Ini adalah investasi kesehatan jangka panjang. Berat badan yang stabil adalah benteng awal mencegah penyakit kronis,” pungkasnya.