PONTIANAK – Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, kini resmi menyandang gelar doktor setelah menuntaskan studi S3 selama hampir empat tahun. Dalam prosesi wisuda di Auditorium Universitas Tanjungpura (Untan) pada Jumat (23/5), ia membagikan perjalanan akademik yang dilaluinya sembari tetap aktif menjalankan tugas pemerintahan.

Keberhasilan Amirullah menjadi cerminan bahwa dedikasi terhadap pendidikan tinggi dapat sejalan dengan tanggung jawab sebagai abdi negara. Ia berharap pengalamannya dapat memotivasi ASN lainnya untuk tidak berhenti belajar demi kemajuan bersama.

“Menjalani kuliah doktoral sambil bekerja sebagai ASN itu penuh tantangan. Kuncinya adalah mampu mengatur waktu dan menjaga komitmen,” ujar Amirullah.

Ia mengaku tantangan terbesar selain membagi waktu adalah menjaga stamina agar tetap prima, serta menyelaraskan jadwal dengan para pembimbing dan penguji. Menurutnya, keberhasilan menempuh pendidikan doktoral tak lepas dari kekompakan dalam tim serta dukungan keluarga.

“Diskusi tim yang konsisten dan semangat saling mendukung sangat membantu saya menyelesaikan studi ini. Dan tentu saja, dukungan keluarga menjadi fondasi utama keberhasilan saya,” tuturnya haru.

Dalam disertasi yang ditulisnya, Amirullah mengangkat tema perilaku oportunistik dalam pengelolaan keuangan daerah dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi di Kalimantan Barat. Ia menganalisis anggaran dari 14 kabupaten/kota dan menyoroti bagaimana dana alokasi dan pendapatan daerah dapat memengaruhi pengambilan keputusan fiskal.

“Temuan saya menunjukkan bahwa optimalisasi belanja modal serta tata kelola anggaran yang baik berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia,” jelasnya.

Amirullah juga menyampaikan pesan inspiratif kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, untuk terus menimba ilmu. Ia menekankan pentingnya prinsip longlife learning atau pembelajaran seumur hidup bagi pengembangan diri dan kemajuan daerah.

“Pendidikan adalah modal utama dalam menghadapi tantangan zaman. ASN harus menjadi teladan dalam hal pengembangan kompetensi, baik melalui jalur formal maupun non-formal,” pungkasnya.

Bagikan: