SURABAYA — Suara sorak sorai dan gelak tawa mewarnai Lapangan Thoe, Surabaya, Sabtu (10/5) pagi itu. Bukan pertandingan sepak bola biasa yang sedang berlangsung, melainkan laga persahabatan antar wali kota dari seluruh penjuru Indonesia dalam rangkaian pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Di antara puluhan pemimpin daerah, satu sosok tampak mencuri perhatian: Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

Hari itu, bukan hanya bola yang bergulir di Lapangan Thoe, tapi juga semangat kebersamaan, optimisme, dan harapan. Di bawah terik matahari Surabaya, para wali kota tak sekadar bermain sepak bola. Mereka sedang membangun ikatan, membumikan semangat sportivitas, dan menciptakan kenangan yang akan terus hidup di luar batas lapangan.

Dengan mengenakan jersey putih-abu yang kontras dengan hijaunya lapangan, Edi tak hanya tampil percaya diri, tetapi juga menunjukkan kelincahan yang mengundang decak kagum. Beberapa kali ia berhasil menggiring bola dengan dribble apik, bahkan sempat mengecoh bek lawan yang dikenal sebagai pemain naturalisasi. Gerak-geriknya tak kalah gesit dari pemain profesional.

“Pertandingannya seru, dan tentu saja penuh kesan. Apalagi rumput lapangannya bagus, jadi nyaman saat menggiring bola,” ujar Edi, sembari tersenyum lebar usai pertandingan.

Namun lebih dari sekadar laga olahraga, pertandingan ini menjadi ajang silaturahmi antar para kepala daerah. Di tengah dinamika pemerintahan, sepak bola menjadi medium yang sederhana tapi bermakna untuk mempererat hubungan antarpemimpin kota.

“Silaturahmi itu bisa di mana saja. Di sini, di atas lapangan bola, kami saling mengenal lebih dekat, berbagi tawa dan semangat. Tubuh jadi sehat, hati pun senang,” kata Edi yang tampak masih bersemangat meski usai berlari selama pertandingan.

Semangat Edi terhadap sepak bola tak hanya berhenti di lapangan APEKSI. Di Pontianak, ia juga mendorong perbaikan fasilitas olahraga, salah satunya dengan merevitalisasi Lapangan Keboen Sajoek. Rumput lapangan yang kini dirawat intensif diharapkan bisa menjadi tempat lahirnya para pemain muda berbakat dari Kalimantan Barat.

“Kalau sarana kita baik, rumputnya rata dan aman, maka anak-anak bisa berlatih dengan nyaman. Dari situ, harapan saya, akan muncul pemain bola yang bisa mengharumkan nama Pontianak di kancah nasional,” tuturnya optimistis.

Bagikan: