SINGKAWANG – Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menegaskan bahwa kegiatan Tanam Padi Serentak yang digelar serentak di 14 provinsi, termasuk Kalbar, merupakan langkah konkret dalam mendukung program prioritas nasional *Asta Cita* Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Kegiatan ini dipusatkan di lahan milik Kelompok Tani Hidup Baru, Jalan Raya Singkawang–Bengkayang, Kelurahan Pajintan, Singkawang Timur, kemarin.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara, sekaligus mendorong kemandirian bangsa dalam sektor pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” ujar Ria Norsan saat menghadiri langsung kegiatan tersebut.

Ia menyebut, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta TNI dan Polri telah terbangun secara solid sepanjang tahun 2025. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan indeks pertanaman serta pemanfaatan lahan tidur yang tersebar di desa dan kelurahan.

“Kami mendorong pendampingan kepada masyarakat agar lahan-lahan tidur bisa diolah secara produktif,” tegas Norsan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan, Pemprov Kalbar juga telah menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari benih padi hibrida dan inbrida, optimalisasi lahan, hingga bantuan padi gogo dan padi reguler.

“Meski Indonesia merupakan negara agraris, kita masih mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam. Ini fakta yang harus kita hadapi. Namun dengan program Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, kita optimis Indonesia bisa mandiri pangan pada 2026,” tegasnya.

Gubernur juga mengapresiasi keterlibatan aktif TNI-Polri serta masyarakat dalam menyukseskan program ini. Ia berharap para petani terus bersemangat dalam mendukung target kemandirian pangan nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto turut menyampaikan sambutan melalui konferensi video. Ia menekankan pentingnya inovasi teknologi pertanian, khususnya penggunaan drone untuk meningkatkan efisiensi tanam.

“Penerapan teknologi drone memungkinkan penebaran benih hingga 25 hektare dalam satu hari. Ini merupakan lompatan signifikan dalam modernisasi pertanian kita,” kata Presiden Prabowo.

Lebih jauh, ia menyatakan optimismenya bahwa Indonesia bisa mewujudkan Revolusi Hijau jilid kedua, melanjutkan tonggak sejarah Revolusi Hijau yang dipelopori Presiden Soeharto.

“Kami sangat optimis, dengan pemanfaatan teknologi modern, Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. Terutama dengan mengoptimalkan lahan-lahan yang sebelumnya kurang produktif,” pungkasnya.

Bagikan: