
PONTIANAK — Upaya mewujudkan swasembada pangan di Kalimantan Barat tidak lepas dari peran vital penyuluh pertanian sebagai ujung tombak di lapangan. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalbar, Ir. Florentinus Anum, M.Si, dalam Rapat Koordinasi Gerakan Penyuluh Pertanian Mendorong Luas Tambah Tanam (GALUH LTT) yang digelar belum lama ini.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah dan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, pusat, hingga para penyuluh dalam memastikan pencapaian target produksi dan validitas data pertanian di Kalimantan Barat.
Dalam pertemuan yang dihadiri berbagai pihak, mulai dari pejabat terkait di tingkat provinsi, Kementerian Pertanian, hingga para penyuluh pertanian dari seluruh kabupaten/kota di Kalbar, Florentinus mengingatkan bahwa keberhasilan program pangan nasional bergantung pada keseriusan dan ketekunan para penyuluh dalam mendampingi petani.
“Penyuluh adalah ujung tombak yang memahami kondisi nyata di lapangan. Kinerja mereka tidak hanya diukur dari laporan, tapi dari seberapa besar pengaruhnya dalam mendorong petani menanam dan memperluas areal tanam,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kunci utama dalam membangun ketahanan pangan adalah produktivitas, dan produktivitas hanya bisa dicapai jika petani konsisten menanam.
“Swasembada pangan hanya bisa terwujud jika kita fokus dan punya strategi yang tepat, dan penyuluh punya peran penting dalam menggerakkan petani di arah itu,” ujarnya.
Sementara itu, Pj. Swasembada Pangan Kalbar, Ahkmad Musyafak, juga menegaskan bahwa peran penyuluh sangat menentukan keberhasilan program nasional.
“Kalau semua penyuluh bergerak bersama, saya yakin swasembada pangan akan kita capai. Dukungan dari semua lini sangat diperlukan,” katanya.