
PONTIANAK — Pemerintah Kota Pontianak terus berupaya mengoptimalkan sistem drainase guna mengantisipasi genangan air, terutama saat curah hujan tinggi bersamaan dengan naiknya permukaan air.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa meskipun sejumlah parit di kota ini telah dilakukan penurapan, konektivitas antarparit tetap menjadi perhatian utama.
“Parit yang ada harus saling terkoneksi agar air bisa mengalir lebih cepat keluar,” ujar Edi, Minggu (20/4).
Selain memastikan koneksi antarparit, Pemkot juga berencana mengganti turap lama yang masih terbuat dari kayu belian dengan material beton guna meningkatkan ketahanan dan umur pakai konstruksi.
“Saat ini, setidaknya terdapat 27 parit primer yang menjadi fokus perawatan dan peningkatan kapasitas aliran air di Kota Pontianak,” jelasnya.
Edi menyebutkan, normalisasi sungai juga tetap menjadi agenda tahunan yang rutin dilakukan pemerintah sebagai bagian dari langkah pencegahan banjir.
Tak hanya mengandalkan upaya dari pemerintah, Edi juga mengimbau partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelancaran drainase.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kami berharap persoalan genangan air di Pontianak bisa diminimalkan, terutama di musim hujan yang kerap datang bersamaan dengan pasang air sungai,” tuturnya.
Salah satunya, lanjutnya lagi, dengan tidak menutup parit sembarangan dan memperhatikan ketinggian lahan saat membangun rumah atau bangunan.
“Ini penting untuk mencegah air menggenang dan masuk ke dalam rumah saat curah hujan tinggi,” tegasnya.