
PONTIANAK — Kinerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pontianak patut diapresiasi. Sepanjang tahun 2024, Pontianak berhasil menorehkan capaian di atas target dalam tiga aspek strategis.
Dari data yang dirilis, TPAKD Pontianak mampu merealisasikan 100 persen target Kegiatan Peningkatan Literasi Keuangan. Sementara itu, Optimalisasi Produk atau Layanan tercapai hingga 109,23 persen, dan Penguatan Infrastruktur Akses Keuangan bahkan menembus angka 110,91 persen.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut dan menegaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kerja kolektif dan kolaborasi antara pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya. Ia menilai sinergi semacam ini perlu terus dipertahankan demi mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Kerja keras dan kebersamaan adalah kunci agar target yang ditetapkan dapat tercapai, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh pelaku usaha dan masyarakat,” ungkap Bahasan saat menghadiri agenda Penetapan Program Kerja TPAKD Tahun 2025 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (16/4).
Meski capaian 2024 cukup memuaskan, Bahasan mengingatkan bahwa sejumlah tantangan tetap perlu diantisipasi, terutama terkait kondisi kepemimpinan di daerah yang sebagian besar masih dipimpin Penjabat (Pj). Hal ini, menurutnya, menjadi catatan penting dalam proses pengambilan keputusan strategis.
Ia menambahkan, lewat koordinasi rutin antar TPAKD di Kalimantan Barat, pihaknya sudah mampu memetakan daerah-daerah yang realisasinya belum maksimal.
“Melalui forum seperti ini, kita bisa tahu daerah mana saja yang progresnya masih di bawah 100 persen, sehingga langkah-langkah perbaikan bisa segera dilakukan,” tuturnya.
Lebih jauh, Bahasan juga menyoroti target utama TPAKD Pontianak di tahun 2025, yakni mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan di tengah masyarakat. Salah satu fokusnya adalah mengedukasi warga agar terhindar dari jeratan investasi bodong dan pinjaman online ilegal yang semakin marak.
Pemerintah Kota Pontianak optimistis, dengan komitmen dan kerja bersama, target TPAKD di tahun 2025 bisa tercapai lebih optimal, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di tengah berbagai tantangan.
“Kami berupaya agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam investasi bodong atau pinjaman online yang ilegal. Sosialisasi dan edukasi akan terus kami lakukan,” tegasnya.(*/)