
MEMPAWAH – Menyambut bulan suci Ramadan, umat Muslim di Sungai Pinyuh mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan, termasuk berbelanja lauk pauk untuk makan malam dan sahur. Salah satu tradisi yang masih berlangsung adalah menyajikan menu spesial di awal Ramadan, seperti rendang, sop, semur, dan olahan daging sapi lainnya.
Momen ini dimanfaatkan oleh pedagang daging musiman untuk meraup rezeki, salah satunya Abdul, warga Sungai Bakau Kecil, yang membuka lapak di Pasar Pagi Sungai Pinyuh pada Jumat (28/2), tepat sehari sebelum Ramadan.
Dibantu seorang rekan warga Sungai Pinyuh, Abdul melayani pembeli. Meskipun hanya sehari, namun lapak dagangan Abdul terlihat ramai.
“Dari usai sholat Subuh kita sudah jualan, karena dari jam segitu warga sudah mulai ramai berbelanja,” ungkap Abdul.
Abdul mengatakan, dirinya berjualan daging sapi hanya pada saat momen tertentu, dimana warga pasti membutuhkan daging sapi sebagai menu untuk konsumsi keluarganya.
“Seperti menjelang Ramadan, warga pasti banyak yang masak daging Sapi, makanya sebelum hari pertama, kita sudah berjualan di pasar,” kata dia.
Dalam satu hari, Abdul memotong seekor sapi seberat 150 kilogram untuk dijual ke pasar. Dari berat seekor Sapi, didapatkan bagian daging sebanyak 120 kilogram dan tulangan 30 kilogram. Sedangkan untuk harga, Abdul menjual daging per kilogram Rp 140 ribu dan tulangan Rp 120 hingga 130 ribu.
“Kalau daging memang harga pasaran di Sungai Pinyuh segitu, dan tulangan yang membedakan adalah jenisnya, yang lebih mahal itu tulang iga,” jelasnya.