SUI PINYUH – Tubuh renta pria tua di salah satu sudut Pasar Pagi Sungai Pinyuh masih terlihat bersemangat melakukan aktivitas perdagangan.
Dia adalah Pak Dol, demikian panggilan khas warga untuk dirinya.
Warga Seliung Dalam Kecamatan Sungai Pinyuh ini khusus menjual Nanas. Sudah puluhan tahun dia berjualan buah berwarna kuning dengan rasa asam manis tersebut.
“Sudah puluhan tahun jualan Nanas, sampai lupa sejak kapan, tapi yang pasti sejak dijual dengan harga 25 rupiah, sampai sekarang dihargai 7 ribu rupiah,” ungkapnya.
Tak hanya menjual utuh, buah yang berbentuk oval dengan kulit dan mahkota yang tajam serta berduri itu juga dijual Pak Dol dalam bentuk siap konsumsi, yaitu dalam keadaan sudah dikupas.
Usai mengupas seluruh kulit, menggunakan pisau khusus yang biasanya dipergunakan menoreh getah, lengan kurusnya dengan cekatan menghilangkan bagian hitam yang terdapat di seluruh daging buah Nanas.
“Baru tahun lalu saya menjual Nanas siap konsumsi, Alhamdulillah peminatnya banyak,” kata dia.
Pak Dol mengatakan, dalam sehari dirinya mampu menjual hingga ratusan Nanas. Namun kondisi tersebut tergantung jumlah buah yang dipanen.
Selain itu, stok buah juga berpengaruh terhadap harga di pasaran.
“Kadang puluhan, tapi kalau musim banjir buah bisa mencapai ratusan yang terjual. Tapi kalau banjir buah pun harganya jadi murah, bisa 2500 rupiah per biji,” ucapnya.
Namun demikian, Pak Dol menjamin apabila buahnya merupakan buah segar yang aman dikonsumsi.
Sebab dalam proses penanaman, tidak menggunakan bahan kimia.
“Kalau buah saya tidak pakai obat, jadi aman dikonsumsi. Kalau kondisi buah utuh bisa tahan sampai seminggu usai dipanen, karena kasihan warga kalau mengkonsumsi buah yang tidak sehat,” pungkas dia.