
PONTIANAK- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus melangkah untuk menjawab tantangan pemerataan akses pendidikan di tingkat SMA/SMK. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sejumlah program pembangunan sekolah baru dan penambahan ruang kelas terus digencarkan demi menekan kesenjangan daya tampung pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Rita Hastarita, menyebut bahwa sejak tahun 2019 hingga 2024, sedikitnya 43 unit sekolah baru telah berdiri, sementara 20 sekolah yang sebelumnya mengalami kerusakan berat telah direvitalisasi atau dibangun ulang. Namun menurutnya, capaian itu masih perlu ditingkatkan untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah lulusan SMP yang semakin tahun semakin meningkat.
“Pemerintah daerah tidak tinggal diam. Penambahan unit sekolah baru dan ruang kelas terus diupayakan agar daya tampung sekolah sejalan dengan jumlah lulusan SMP, baik di Pontianak, Kubu Raya, maupun kabupaten/kota lainnya di Kalbar,”katanya.
Langkah konkret ini menyasar berbagai wilayah di Kalbar, termasuk Pontianak, Kubu Raya, dan sejumlah kabupaten/kota lainnya yang mengalami tekanan jumlah peserta didik baru. Pemerintah daerah, kata Rita, tidak hanya melihat ini sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak Kalbar bisa terus mengenyam pendidikan menengah.
Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas jangkauan pendidikan menengah.
“Karena tidak bisa dipungkiri, kalau pembangunan sekolah baru termasuk penambahan ruang kelas baru merupakan solusi nyata dalam mengatasi kesenjangan daya tampung dan mengangkat Angka Partisipasi Sekolah,” terangnya.